kajian adanya radio tsania 101,8 fm
beberapa hari ini saya mendapatkan kabar bahwa ada radio di ponpes alhikmah dua, sepontan aku berkata “wah bener-bener pan saingan karo alhikmah satu dengan radio…?” sehabis itu saya memberitahukan kepada temen-temen alumni yang kuliah di unissula dan dari beberapap alumni banyak pro dan kontra,, dengan adanya radio tersebut,, dari yang kontra,,”ini sih menambah sekat antara alhikmah satu dan alhimah dua,,kalau toh pengin dakwah kenapa harus per sub,,apa g sebaiknya di gabung aja,,kan malah lebih terlihat solid tidak terlihat sieperti beda,, kan toh sama-sama alhikmah” dan dari yang pro “loch ini kan bisa buat ajang kreatifitas antar pondok,, dan bisa juga untuk menyalurkan bakat para santri serta hal itu juga bisa menjadikan suatu simbol bahwa alhikmah adalah pondok yang maju dan memperhatikan masyarakat sekitar yaitu melalui radio itu,, lho toh ada dua radio ga pa-pa yang penting keduanya sikron dan yang pastinya manfaat yang besar,, dan toh pastinya dari salah satu,,punya keistimewaan tersendiri” dari berbagai pendapat yang mpe memakan waktu kurang lebih satu jam lo g salah waktu itu lagi nonton OVJ,, beberapa temen-temen menyimpulkan. kami mendukung adanya radio baru di alhikmah dua. dengan harapan,,
- nilai dakwah menjadi prioritas utama
- sebagai sarana menjalin silaturrahmi melalui sarana radio
- ajang pengembangan bakat santri-santri
- salah satu wadah informasi yang ter up-date tentang alhikmahdan masalah umum.
- adanya dialog interaktif, baik itu fiqih,tauhid,kesehatan, program unggulan alhikmah,dll
- lagu atau sholawatanya yang bagus,,bagus otomatis ter up-date,,,
dan pertanyaan dari kami..
- siapakah inspiratornya..?
- apa tujuannya..?
- apa manfaat buat para santri-santri padahal di pondok dilarang membawa barang-barang ELEKTRONIK..?
- apa kelabiahan berbeda yang di tawarkan oleh radio tsania di bandingkan radio-radio yang lain..?
cukup segitu aja,,nie kan cuma diskusi iseng-iseng, itung itung masih mikiran alhikmah,,,ya,, mbok’s…
Juli 19th, 2010 at 10:36 am
good luck frend
Juli 19th, 2010 at 3:32 pm
benar kawan…
untuk menunjukkan kalau santri-santri melek barang elektronik
^^
Juli 22nd, 2010 at 10:48 am
merci,,, yo biarpun melek tetapi mereka tidak bisa merasakanya,, contohnya aja ada hot pot tetapi santri tidak boleh bawa lep top dan minimal semua guru punya, dan sekarang yang terbaru,, radio,, sama juga,, santri punya tetapi qita tidak menikmatinya,, mungkin inilah teori lilin yang sejati “menerangi dan kita kan hilang di kemudian nanti”
Juli 22nd, 2010 at 10:49 am
merci,,,
Agustus 20th, 2010 at 3:10 pm
yo weess.. km nyumbangin suara km jd DJ yaaa,, byar tambah seru tuh radio….
Januari 5th, 2011 at 12:59 pm
Hmm… semoga dengan ada’a radio dan alat komunikasi lainnya bisa bermanfaat..
jujur.. selama saya di pondok, yg nama’a internetpun gak tau babarblas, tak tau’a sehabis mondok langsung ngambil jur Manajemen Administrasi yg semua’a tentang komputer and internet..
semoga bermanfaat ja buat para santri, Aamiiin… 😉
Januari 19th, 2011 at 11:59 pm
wah ntar malh do bubar